Kalsel Radigfa Media

Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kota Berjuluk "Paris van Borneo" : Menolak Lupa! Sejarah, Peran Sentral, dan Perkembangannya

Sejarah, Peran Sentral, dan Perkembangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah - Foto Istimewa
 

Kalsel.radigfamedia.online, Hulu Sungai Tengah - Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, dengan ibu kota yang terletak di Barabai. Kabupaten ini dikenal dengan semboyannya, "Murakata," yang berarti mufakat seia sekata baik dalam pemikiran maupun dalam pelaksanaan. Dengan luas wilayah mencapai 1.472 km², Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdiri dari 11 kecamatan dan 161 desa, serta memiliki jumlah penduduk sebanyak 272.419 jiwa pada tahun 2019.

Awal Pembentukan

Sejarah pembentukan Kabupaten Hulu Sungai Tengah bermula pada tanggal 23 Desember 1959. Pada hari itu, dilakukan serah terima antara Pejabat Bupati Hulu Sungai Selatan dengan Daerah Swatantra Tingkat II Hulu Sungai Tengah. Proses ini didasarkan pada Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor Des-575-1-9 tanggal 5 Desember 1959. Dengan resmi, sejak tanggal 24 Desember 1959, Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai Tengah berdiri sendiri, terpisah dari Daerah Tingkat II Hulu Sungai Selatan yang berpusat di Kandangan. Tanggal 24 Desember kemudian ditetapkan sebagai hari lahir Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai Tengah, menandai awal mula perjalanan administratif dan pemerintahan sendiri.

Peran Sentral Barabai

Barabai, sebagai ibu kota kabupaten, memegang peran yang sangat penting dalam mendukung distribusi barang dan jasa untuk daerah sekitarnya. Kota ini memiliki dua pasar grosir utama, yaitu Pasar Lama dan Pasar Baru. Pasar Murakata, yang dikenal juga sebagai Pasar Lama, dirancang sebagai pusat perbelanjaan modern, sedangkan Pasar Keramat berfungsi sebagai pusat perbelanjaan tradisional/semi modern. Keberadaan dua pasar ini menegaskan posisi Barabai sebagai pusat perdagangan utama di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Pusat Pemerintahan dan Ekonomi

Selain berfungsi sebagai pusat perdagangan, Barabai juga menjadi pusat perkantoran pemerintahan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Walaupun banyak kantor pemerintahan yang tersebar di luar kota, konsentrasi perkantoran di Barabai menciptakan dinamika ekonomi yang hidup. Banyaknya pegawai dari sektor pemerintah, swasta, dan sektor informal lainnya turut mendorong besarnya volume perdagangan di kota ini. Hal ini menjadikan Barabai sebagai jantung ekonomi dan administratif kabupaten, mendukung pertumbuhan dan perkembangan daerah secara keseluruhan.

Kota Tua Bersejarah

Barabai bukan hanya sekadar pusat ekonomi dan pemerintahan; kota ini juga memiliki nilai sejarah yang kaya. Sebelum menjadi ibu kota kabupaten, Barabai adalah ibu kota distrik Batang Alai, sedangkan Pantai Hambawang adalah ibu kota distrik Labuan Amas. Kedua distrik ini kemudian bergabung untuk membentuk Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan memisahkan diri dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 1956. Proses pemisahan ini menunjukkan dinamika politik dan administratif yang berlangsung pada masa itu, mencerminkan upaya daerah untuk mengelola urusan sendiri dengan lebih efektif.

Kemajuan dan Pengembangan

Sejak berdiri sendiri, Kabupaten Hulu Sungai Tengah terus mengalami perkembangan signifikan. Pusat perkantoran Pemda HST yang terpusat di Barabai, meskipun banyak kantornya tersebar di luar kota, turut memacu perkembangan infrastruktur dan ekonomi lokal. Keberadaan pasar-pasar besar dan pusat perbelanjaan modern serta tradisional menjadi indikator kemajuan ekonomi daerah ini. Selain itu, banyaknya jumlah pegawai dari berbagai sektor juga berkontribusi pada peningkatan aktivitas ekonomi di Barabai.

Dalam perjalanannya, Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah menunjukkan kemampuannya untuk berkembang secara mandiri. Dengan sejarah yang kaya, peran strategis dalam distribusi barang dan jasa, serta sebagai pusat pemerintahan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah terus berkontribusi signifikan terhadap kemajuan provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakatnya, mencerminkan semangat mufakat dan kerja sama yang terwujud dalam semboyan "Murakata".

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak