Kalsel.radigfamedia.online, Hulu Sungai Tengah – Di tengah maraknya teknologi modern, SDN Kahakan Kalibaru Kecamatan Batu Benawa membawa angin segar dengan melibatkan siswa kelas 6 dalam kegiatan tradisional pembuatan kain sasirangan. Dipandu oleh guru wali kelas 6A dan 6B, Husnul Khatimah dan Lisa Febriani, pelatihan ini menjadi bagian penting dari tugas praktik sekolah yang dilaksanakan pada Selasa, 21 Mei 2024.
 |
| Siswa SDN Kahakan Kalibaru Pelajari Keterampilan Membuat Kain Sasirangan: Pelestari Budaya di Era Modernisasi - Foto Istimewa |
Husnul Khatimah mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini. Dengan mengajarkan pembuatan kain sasirangan dengan motif sederhana bukan hanya mudah dipelajari, tetapi juga menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Program prakarya ini dirancang agar siswa bisa membuat kain sasirangan sendiri di rumah dan mengembangkan kreativitas mereka.
Yang menarik, kain sasirangan yang dihasilkan siswa nantinya akan dijadikan taplak meja di kelas, menambah semangat dan kebanggaan mereka atas hasil karyanya sendiri.
"Kami berharap, melalui tahapan dari pola, pewarnaan, hingga pengeringan, siswa dapat menguasai proses pembuatan kain sasirangan dengan baik," tambah Husnul.
Yulanda Assyifa, siswa kelas VI B, berbagi pengalaman positifnya, menurut nya ini sangat bermanfaat untuk menambah keterampilan kami. Kami sangat beruntung mendapatkan kesempatan belajar berbagai praktik keterampilan yang sangat berguna untuk masa depan kami.
Lebih lanjut, Selaku Kepala Sekolah Didi, mengatakan turut mengapresiasi inisiatif kreatif ini.
"Saya sangat bangga dengan usaha para guru dalam mengajarkan keterampilan tradisional kepada 46 siswa kelas 6A dan 6B. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat secara pribadi, tetapi juga membuka peluang bagi siswa untuk membuat kain sasirangan secara mandiri di rumah. Siapa tahu, hasil karya mereka bisa dijual dan menjadi tambahan penghasilan, sekaligus memotivasi mereka untuk terus berkarya," katanya dengan optimisme tinggi.
Dengan program ini, SDN Kahakan Kalibaru tidak hanya melestarikan budaya lokal tetapi juga mendorong kreativitas siswa. Sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar bagi masa depan generasi muda Hulu Sungai Tengah.
(Reporter : Hendra Ansari)