Kalsel.radigfamedia.online, Hulu Sungai Tengah - Pertanyaan menggemaskan seperti "Kalau kita tidak sengaja menjatuhkan sabun ke dalam bak sampah, apakah sampahnya jadi bersih atau sabunnya yang jadi kotor?" menjadi salah satu bukti antusiasme siswa-siswi kelas 1 dan 2 SD Negeri 2 Barabai Timur dalam mengikuti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan judul proyek "Mengubah Sampah Menjadi Berkah", pada Jumat (7/6/25).
 |
| Antusiasme Anak-Anak SD Negeri 2 Barabai Timur dalam Proyek P5: Mengubah Sampah Menjadi Berkah - Foto Radigfa Media |
Dalam upaya menangani masalah sampah yang kerap kali diabaikan, guru-guru di SD Negeri 2 Barabai Timur melaksanakan P5 dengan tujuan membentuk karakter siswa yang cinta lingkungan. Program ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mulai dari mengenal, mengelola, memilah, hingga mendaur ulang sampah.
Salah satu jenis sampah yang sering kali terabaikan adalah sampah dedaunan. Sampah daun biasanya dianggap tidak bermasalah karena dapat membusuk dengan sendirinya. Namun, kenyataannya, sampah ini bisa menyebabkan masalah kebersihan yang serius, seperti penyumbatan saluran air dan gangguan keindahan lingkungan.
Untuk mengatasi masalah ini, salah satu tahapan inti dari pelaksanaan P5 adalah membuat kerajinan sederhana dari sampah daun. Anak-anak diminta untuk mengumpulkan sampah daun dan menempelkannya pada media kertas sehingga menjadi karya seni yang indah. Kegiatan ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga melatih kemampuan motorik halus anak-anak melalui pembuatan karya sederhana.
Guru kelas 1 dan 2 berharap melalui kegiatan ini, siswa dapat lebih peduli dan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, baik bagi lingkungan maupun bagi perkembangan karakter anak-anak sebagai generasi penerus yang peduli lingkungan.
Dengan semangat yang tinggi, anak-anak SD Negeri 2 Barabai Timur menunjukkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana, serta dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh anak-anak usia dini.
(Reporter : Rahmad)