Kalsel.radigfamedia.online, Medan – Atlet pebilair Kalimantan Selatan (Kalsel) Dayat dan Jendy kembali menunjukkan kelasnya dengan meraih medali emas di nomor double 9 ball putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Pertandingan yang berlangsung di Pardede Hall Medan, Sumatra Utara, pada Kamis (12/9/2024), menyaksikan Dayat/Jendy mengalahkan pasangan Abdri/Labert dari Jambi dengan skor akhir 8-5.
 |
| Dayat/Jendy Raih Emas Kedua di PON XXI Aceh-Sumut - Foto Humas |
Di final ini, pertandingan berlangsung ketat dengan kedua pasangan saling mengejar poin hingga kedudukan 4-4. Dayat/Jendy kemudian memimpin dengan skor 7-4, namun Abdri/Labert sempat memperkecil jarak menjadi 7-5. Meskipun demikian, Dayat/Jendy berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan 8-5, meraih medali emas kedua mereka di ajang PON kali ini.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Dayat/Jendy juga berhasil meraih medali emas di nomor double 8 ball putra setelah mengalahkan Fahmi/Deni dari Jawa Barat dengan skor 6-4.
“Sangat bersyukur dua medali emas yang menjadi target awal sudah terwujud. Kini tinggal dua nomor lagi, yaitu single 8 ball putra dan single 9 ball putra. Kami akan berjuang di nomor-nomor tersebut,” ungkap Dayat.
Ketua Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kalsel, H. Mustohir Arifin, memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian Dayat/Jendy.
“Target medali emas biliar Kalsel sudah terlampaui, dan ada kemungkinan tambahan medali karena beberapa nomor masih belum dipertandingkan,” ujarnya.
Beberapa atlet Kalsel lainnya seperti Gebby Adi Wibawa Putra dan M Rizsco Noor Rahman juga diharapkan dapat menambah koleksi medali, dengan Gebby bersaing di snooker 6 reds single putra dan snooker single putra, serta Rizsco di bola 10 dan bola 15 single. Heru juga masih menyisakan dua nomor yang diharapkan dapat meraih medali emas.
Ketua Rombongan Kontingen PON Kalsel, Ir Gusti Perdana Kusuma, menyampaikan harapannya agar para atlet tetap bersemangat dan fokus pada prestasi. “Tetaplah berjuang dan berikan yang terbaik untuk daerah. Jangan terpengaruh oleh masalah seperti uang insentif yang belum dibayarkan,” pungkasnya.