Kalsel.radigfamedia.online, Kabupaten Banjar – Desa Awang Bangkal Barat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, berhasil mencuri perhatian nasional setelah meraih penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai desa berkinerja terbaik dalam penurunan angka stunting. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif Posyandu dan inovasi pelayanan kesehatan gratis yang diinisiasi pemerintah desa, yang didukung penuh oleh program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tambang lokal.
 |
| Desa Awang Bangkal Barat Raih Penghargaan Desa Berkinerja Terbaik, Sukses Tekan Stunting dan Dongkrak Ekonomi Lewat Kolaborasi Inovatif - Foto Humas |
Pambakal Desa Awang Bangkal Barat, Pajrul Ripani, mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan gratis dapat terlaksana berkat kerja sama dengan perusahaan tambang yang beroperasi di desa. Program ini dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh warga. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi oleh penduduk untuk mendapatkan manfaat tersebut.
“Syaratnya mudah, warga kita harus mengikuti peraturan desa untuk mendapat fasilitas desa. Jika tidak, maka akan dicoret dari fasilitas desa, termasuk pelayanan kesehatan gratis,” ujar Pajrul.
Keberhasilan penurunan angka stunting menjadi salah satu fokus utama Desa Awang Bangkal Barat. Melalui Posyandu yang aktif dan berbagai program kesehatan berbasis masyarakat, desa ini mampu meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Program ini menjadi bukti nyata bahwa keterlibatan masyarakat dan sinergi dengan sektor swasta dapat menghasilkan perubahan positif.
Selain di bidang kesehatan, Desa Awang Bangkal Barat juga menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengelolaan ekonomi desa. Pada tahun 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) desa ini mencapai Rp1,4 miliar, yang sebagian besar berasal dari pengelolaan sumber daya lokal melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Putra Bulu. Bumdes ini mengelola berbagai sektor usaha, termasuk pengolahan kopi, tambak ikan nila, perkebunan karet, wisata desa, serta retribusi jalan tambang.
Pajrul Ripani menambahkan bahwa pengelolaan sumber daya secara optimal telah memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan desa dan kesejahteraan warga.
“Pengelolaan Bumdes Putra Bulu tidak hanya memberikan keuntungan bagi desa, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan,” tambah Pajrul.
Pemberdayaan perempuan menjadi salah satu fokus penting dalam pengembangan ekonomi Desa Awang Bangkal Barat. Program ini memberi kesempatan kepada kaum ibu untuk terlibat aktif dalam pengembangan usaha lokal. Salah satu warga, Nur Hikmah, mengungkapkan rasa syukurnya atas berbagai fasilitas yang diberikan desa, termasuk kesempatan untuk mengembangkan usaha rumahan.
“Di sini kami ibu-ibu punya kesempatan untuk mengembangkan usaha, seperti mengolah kopi dan ikan nila menjadi abon yang kemudian dijual sebagai produk khas Desa Awang Bangkal Barat,” kata Hikmah.
Produk-produk unggulan seperti abon ikan nila dan kopi olahan kini menjadi daya tarik ekonomi lokal, tidak hanya meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga memperkuat identitas desa sebagai penghasil produk-produk berkualitas.
Kesuksesan Desa Awang Bangkal Barat dalam mengembangkan sektor kesehatan dan ekonomi telah menjadikannya sebagai model desa mandiri dan berkelanjutan. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa, masyarakat, dan sektor swasta melalui CSR, berhasil menciptakan ekosistem yang mendukung kesejahteraan bersama.
Penghargaan yang diraih desa ini tidak hanya mengukuhkan posisi Awang Bangkal Barat sebagai desa berkinerja terbaik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk memanfaatkan potensi lokal secara optimal.
Dengan pengelolaan yang baik dan inovasi berkelanjutan, Desa Awang Bangkal Barat menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat desa dapat dicapai melalui kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat yang tepat.