Kalsel.radigfamedia.online, Banjarmasin – Dalam rangka memperingati hari jadi ke-498, Pemerintah Kota Banjarmasin kembali menggelar Pekan Raya Banjarmasin 2024 di kawasan Siring Maskot Bekantan, Banjarmasin Tengah, Kamis (19/9/2024). Acara ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), yang turut membawa sentuhan sejarah dan budaya ke dalam perhelatan tersebut.
Gempita Kongres JKPI, Pekan Raya Banjarmasin 2024 Tampilkan Warisan Pusaka dan Kebangkitan UMKM - Foto Diskominfotik Banjarmasin |
Pekan Raya Banjarmasin tahun ini tidak hanya sekadar menjadi ajang pameran, melainkan juga wadah penting bagi ratusan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memperluas jangkauan bisnis mereka. Dalam sambutannya saat membuka acara, Wali Kota Banjarmasin, H. Ibnu Sina, menyatakan bahwa Pekan Raya ini memberikan peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang dan memamerkan produk unggulan mereka kepada masyarakat luas.
“Pekan Raya ini memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM dan pengusaha ekonomi kreatif untuk saling berinteraksi. Produk yang dihasilkan bisa dilihat oleh masyarakat luas, dan mereka juga bisa berpartisipasi dalam temu bisnis yang diadakan di sini,” ujar Ibnu Sina.
Pekan Raya Banjarmasin 2024 berlangsung selama empat hari, mulai 18 hingga 21 September, dan terbuka untuk umum. Selain memamerkan produk lokal seperti kuliner, kerajinan tangan, serta oleh-oleh khas Banjarmasin, acara ini juga menghadirkan berbagai hiburan, pameran benda pusaka, dan diskusi bisnis.
Salah satu daya tarik utama dalam Pekan Raya tahun ini adalah pengenalan kembali program Bausaha Tanpa Bunga (Bahuma), sebuah inisiatif dari Pemerintah Kota Banjarmasin yang menawarkan pinjaman tanpa bunga bagi para pelaku UMKM. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Ibnu Sina mengumumkan peningkatan plafon pinjaman dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta, khususnya bagi peserta yang telah mengikuti program Kawal Inkubator selama empat bulan.
“Program Bahuma ini kita lanjutkan dengan plafon pinjaman yang diperbesar. Setelah mengikuti inkubasi bisnis, peserta memiliki usaha yang lebih matang dengan badan hukum yang resmi serta produk yang siap dipasarkan,” jelasnya.
Ibnu Sina berharap, melalui program ini, para pelaku UMKM dapat memperkuat bisnis mereka dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Inisiatif tersebut juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil.
Pekan Raya ini juga diadakan bersamaan dengan Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), yang melibatkan 75 kota anggota dari berbagai penjuru negeri. Para delegasi kongres diharapkan dapat merasakan kekayaan budaya dan suasana khas Banjarmasin selama acara berlangsung. Di lokasi Pekan Raya, pengunjung dapat menyaksikan pameran benda-benda pusaka yang menggambarkan warisan sejarah kota, serta menikmati hiburan panggung yang menambah semarak acara.
Rakernas JKPI yang menjadi bagian dari kongres ini juga diselenggarakan secara paralel, dengan fokus pada pembahasan pelestarian warisan budaya di berbagai kota di Indonesia. Kehadiran para delegasi JKPI menjadi momentum penting bagi Banjarmasin untuk memperkenalkan dirinya sebagai kota pusaka yang kaya akan sejarah dan tradisi.
Dalam acara tersebut, Hj. Siti Wasilah, Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, turut hadir bersama Wakil Ketua Hj. Hardiyanti dan Kepala Dinas Koperasi UMK dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, M. Isa Anshari. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Pekan Raya ini dan berharap bahwa acara tersebut mampu mendorong UMKM lokal untuk naik kelas.
“Harapannya, dengan adanya Pekan Raya Banjarmasin ini, UMKM kita bisa naik kelas dan menjadi tuan di negeri sendiri. Produk-produk seperti oleh-oleh, kuliner, kriya, dan souvenir, semuanya bisa berasal dari pelaku usaha lokal kita sendiri. Ini juga memperkuat posisi Banjarmasin sebagai kota dagang dan jasa,” ujar Hj. Siti Wasilah.
Pekan Raya Banjarmasin 2024 bukan sekadar perayaan hari jadi kota, tetapi juga menjadi simbol semangat dan geliat ekonomi lokal yang semakin berkembang. Kehadiran ratusan UMKM serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat menegaskan peran Banjarmasin sebagai kota dagang dan jasa yang semakin menguat di tingkat nasional. Dengan adanya program-program strategis seperti Bahuma dan Kawal Inkubator, diharapkan pelaku usaha lokal akan semakin berdaya dan mampu bersaing di pasar yang lebih kompetitif.
Acara yang memadukan warisan budaya, inovasi bisnis, serta semangat kolaborasi ini menjadi momentum penting bagi Banjarmasin dalam menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.