Kalsel.radigfamedia.online, Banjarmasin – Sebanyak 89 wisudawan dan wisudawati dari dua program studi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) Banjarmasin secara resmi diambil sumpah dalam sidang senat terbuka, menandai kelulusan angkatan 2024-2025. Para lulusan ini terdiri dari 27 mahasiswa program S1 Farmasi Klinis dan Komunitas serta 62 mahasiswa DIII Farmasi. Mereka kini siap berkontribusi dalam sektor kesehatan Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.
89 Lulusan STIKES ISFI Banjarmasin Resmi Diwisuda, Siap Berkontribusi untuk Pemerataan Apoteker di Kalsel - Foto Humas |
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Hatimah, menekankan bahwa sumpah yang diucapkan para lulusan bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan komitmen penuh terhadap profesi yang dijalani.
"Ikrar ini adalah janji yang saudara pegang tidak hanya kepada diri sendiri, tetapi juga kepada Tuhan dan negara. Ini adalah langkah awal pengabdian Anda untuk masyarakat," ujar Husnul dalam sambutannya.
Beliau juga mengingatkan pentingnya menaati sumpah tersebut dalam tindakan dan perilaku sehari-hari, sebagai bentuk tanggung jawab dan profesionalisme seorang apoteker.
"Perjalanan ini tidak mudah. Dibutuhkan kerja keras, kesabaran, dan tentunya dukungan serta doa dari orang tua yang tidak ternilai. Saya mengucapkan selamat atas pencapaian luar biasa ini," tambahnya.
Dalam pidatonya, Husnul juga menyoroti pentingnya pemerataan tenaga apoteker di seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Berdasarkan data BPS tahun 2023, tercatat 1.981 apoteker yang tersebar di provinsi tersebut. Namun, distribusi yang tidak merata menjadi tantangan tersendiri, dengan beberapa wilayah mengalami kekurangan tenaga kesehatan.
"Saya berharap dengan bertambahnya lulusan setiap tahunnya, jumlah apoteker ini dapat tersebar secara lebih merata di 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Jangan sampai ada wilayah yang mengalami surplus, sementara wilayah lain kekurangan tenaga kesehatan," jelas Husnul.
Untuk mendukung upaya ini, STIKES ISFI didorong untuk memperkuat jaringan dengan berbagai fasilitas kesehatan di seluruh daerah, agar penyerapan tenaga kerja lulusan dapat dipercepat. Hal ini sekaligus berfungsi sebagai solusi dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di Kalimantan Selatan.
Ketua STIKES ISFI Banjarmasin, Erna Prihandiwati, dalam sambutannya menekankan bahwa wisuda ini bukanlah akhir dari perjalanan pendidikan, melainkan awal dari kontribusi nyata di masyarakat.
"Sebagai lulusan STIKES ISFI, kalian memiliki peran penting sebagai pionir dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya di bidang farmasi. Dunia kesehatan saat ini menuntut tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap teknologi dan perubahan global," kata Erna.
Beliau juga mengajak para lulusan untuk terus mengembangkan kompetensi diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme.
"Di era pascapandemi ini, peran tenaga kesehatan semakin vital. Jadilah apoteker yang melayani dengan sepenuh hati, selalu ingin berkembang, dan beradaptasi dengan tantangan yang ada. Saya percaya, dengan semangat ini, kalian akan membawa perubahan positif bagi masyarakat," tambahnya.
Acara wisuda ini menegaskan komitmen STIKES ISFI untuk terus melahirkan tenaga kesehatan yang kompeten dan siap menghadapi berbagai tantangan di dunia profesional. Dengan semangat pengabdian dan profesionalisme, para lulusan diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pemerataan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.