Kalsel.radigfamedia.online, Banjarmasin — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menggelar ziarah dalam rangka memperingati 162 tahun wafatnya Pangeran Antasari, tokoh pahlawan nasional dan pemimpin perjuangan rakyat Banjar melawan kolonialisme Belanda. Acara yang berlangsung di Makam Pahlawan Pangeran Antasari, Malkon Temon, Banjarmasin ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah serta keturunan Pangeran Antasari.
Pemprov Kalsel Gelar Ziarah Peringati 162 Tahun Wafatnya Pangeran Antasari - Foto Humas |
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso, menyampaikan pentingnya peringatan ini sebagai momen refleksi atas perjuangan dan jasa besar Pangeran Antasari. Dalam sambutannya, Adi menekankan bahwa semangat juang Pangeran Antasari harus terus diwariskan kepada generasi muda.
“Pangeran Antasari adalah simbol perlawanan rakyat Kalimantan Selatan dalam melawan kolonialisme. Semangat juangnya adalah inspirasi bagi kita semua, terutama generasi muda, untuk terus membangun daerah dan bangsa dengan penuh dedikasi dan kecintaan terhadap tanah air,” ujar Adi.
Selain sebagai bentuk penghormatan atas jasa Pangeran Antasari, kegiatan ziarah ini diharapkan dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat Kalimantan Selatan. Menurut Adi, momentum ini juga menjadi sarana untuk mengingatkan pentingnya mempertahankan nilai-nilai patriotisme yang telah diwariskan oleh para pahlawan bangsa.
Pangeran Antasari, yang wafat pada 11 Oktober 1862, dikenang sebagai tokoh sentral dalam perlawanan rakyat Banjar melawan penjajah Belanda di abad ke-19. Atas jasa-jasanya, ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1968, sebuah pengakuan atas dedikasinya dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Kalsel juga memberikan bantuan tali asih kepada keluarga dan keturunan Pangeran Antasari sebagai bentuk apresiasi dan dukungan. Bantuan ini diharapkan dapat menjadi salah satu wujud perhatian pemerintah terhadap keluarga para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan.
“Peringatan wafatnya Pangeran Antasari selalu menjadi momen penting bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk menghormati pengorbanan para leluhur yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa,” tutup Adi.
Peringatan wafatnya Pangeran Antasari ini setiap tahunnya selalu menjadi agenda penting di Kalimantan Selatan, sekaligus sebagai pengingat bahwa semangat juang dan pengorbanan para pahlawan harus terus hidup dalam jiwa masyarakat, terutama generasi penerus bangsa.