Kalsel Radigfa Media

Tentang Patung Bekantan di Banjarmasin: Daya Tarik Wisata dan Perannya Dalam Pelestarian Lingkungan

Patung Bekantan - Foto Istimewa

Radigfamedia.online, Banjarmasin Patung bekantan yang terletak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tepatnya di tepi Sungai Martapura di Jalan Kapten Pierre Tendean, merupakan ikon Kota Banjarmasin bersama dengan pasar terapungnya. 

Patung ini dibuat oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dengan tujuan untuk menjadi daya tarik wisata. Dengan biaya pembuatan sekitar Rp 2,6 miliar, patung bekantan ini diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan dan menjadi salah satu ikon yang melekat kuat dengan identitas kota tersebut.

Patung Bekantan di Banjarmasin memperoleh daya tariknya karena mengambil bentuk dari hewan primata bernama bekantan yang merupakan spesies yang banyak ditemui di Pulau Kalimantan. Di Kalimantan Selatan sendiri, bekantan tersebar di berbagai hutan, termasuk hutan di Pulau Bakut. Patung ini menggambarkan bekantan dengan bentuk yang khas, seperti kera berkulit coklat dan putih berhidung mancung. Dengan menghadirkan representasi yang realistis dari hewan asli tersebut, patung bekantan menjadi salah satu daya tarik utama di Kota Banjarmasin dan menjadi simbol penting bagi kota tersebut.

Patung bekantan yang terletak di seberang Taher Square, dekat Jembatan Dewi di Banjarmasin, memang berada dalam kawasan yang juga mencakup menara pandang dan pasar terapung. Patung ini menggambarkan bekantan dengan nama latin Nasalis Larvatus dalam posisi duduk, sedang menggaruk kepala dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang serentengan buah rambai. Rambai adalah buah khas hutan Kalimantan dan merupakan makanan favorit bekantan. Dengan menghadirkan patung dalam pose yang natural dan juga menampilkan elemen makanan favorit bekantan, patung ini menjadi representasi yang kuat dari keberadaan hewan tersebut di habitatnya serta memperkaya pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Kota Banjarmasin.

Patung bekantan yang memiliki tinggi 6,5 meter memiliki beberapa fungsi yang signifikan bagi warga dan wisatawan di Banjarmasin:

Fungsi Patung Bekantan


1. Tempat Bersantai: Patung ini menjadi tujuan utama bagi warga lokal dan wisatawan untuk bersantai. Mereka dapat duduk-duduk santai di sekitar patung sambil menikmati pemandangan Sungai Martapura dan aktivitas di sekitarnya.

2. Daya Tarik Wisata: Dibangun dengan tujuan untuk menarik wisatawan, patung bekantan berhasil mencapai tujuannya dengan menjadi objek populer untuk berfoto-foto. Kehadirannya juga menambah daya tarik kawasan sekitar Sungai Martapura.

3. Pusat Aktivitas: Siang dan malam, daerah sekitar patung selalu ramai dengan pengunjung yang beraktivitas. Mulai dari berfoto, bersantai, menikmati makanan di tepi sungai, hingga menyaksikan lalu lintas perahu di Sungai Martapura. 4. Aksesibilitas: Lokasinya yang mudah dijangkau dari pusat Kota Banjarmasin membuatnya menjadi tujuan yang populer bagi pengunjung. Meskipun tidak ada angkutan umum di daerah tersebut, pengunjung masih dapat mencapainya dengan membawa kendaraan pribadi.
Dengan berbagai fungsi tersebut, patung bekantan tidak hanya menjadi lambang kota dan daya tarik wisata, tetapi juga menciptakan ruang publik yang aktif dan dinamis di sekitar Sungai Martapura, memperkaya pengalaman bagi warga dan wisatawan yang berkunjung ke Banjarmasin.

Sejarah Bekantan

Bekantan merupakan salah satu hewan endemik Kalimantan yang menjadi maskot kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Pembangunan patung bekantan tidak hanya bertujuan untuk menarik wisatawan, tetapi juga untuk melestarikan hewan tersebut. Bekantan merupakan spesies yang terancam punah, sehingga keberadaannya harus dilestarikan dengan sungguh-sungguh.

Kehadiran patung bekantan juga dapat menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat, serta menumbuhkan kecintaan dan kepedulian terhadap hewan dan lingkungan. Faktanya, bekantan telah masuk dalam daftar merah lembaga konservasi dunia, seperti International Union for Conservation of Nature Resources (IUCN), sebagai salah satu hewan yang terancam punah. Statusnya juga termasuk Appendix I pada CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yang menandakan perlunya upaya konservasi yang serius.

Di Indonesia, bekantan termasuk dalam satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999. Hal ini menunjukkan pentingnya perlindungan dan pelestarian terhadap bekantan untuk mencegah kepunahan spesies ini. Dengan demikian, patung bekantan tidak hanya menjadi simbol kebanggaan dan daya tarik wisata, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam upaya pelestarian hewan endemik Kalimantan yang terancam punah. 

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak