Kalsel Radigfa Media

9 Wali Kota Pulau Kalimantan Bahas Isu Strategis dalam Rapat Kerja Wilayah di Banjarbaru

Kalsel.radigfamedia.online, Banjaebaru - Sembilan Wali Kota di Pulau Kalimantan yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Wilayah V Regional Kalimantan, menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada tanggal 21 April.

9 Wali Kota Pulau Kalimantan Bahas Isu Strategis dalam Rapat Kerja Wilayah di Banjarbaru - Foto Humas 

Rakerwil ini membahas setidaknya 9 isu strategis pembangunan untuk kemajuan Pulau Borneo. Tema Rakerwil kali ini adalah 'Menyiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur dalam kerangka pembangunan ekonomi Kalimantan'. Tema ini dianggap sangat relevan dengan upaya bersama untuk mewujudkan Kalimantan yang lebih maju dan sejahtera bagi masyarakatnya, demikian disampaikan oleh Ketua Komisariat Apeksi Regional Kalimantan, Basri Rase, S. Ip., M. Si, dalam sambutannya di Ball Room Novotel Banjarbaru.

Selain membahas 9 isu strategis tersebut, Rakerwil juga membahas peningkatan kerjasama daerah dengan lembaga dalam dan luar negeri. Basri Rase menyatakan bahwa kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri penting untuk menarik investasi dan membangun infrastruktur sesuai dengan prioritas pembangunan.

Pengoptimalan program penguatan pemerintah daerah dalam ketahanan bencana juga menjadi fokus utama dalam kegiatan rapat tersebut. Menurut Basri Rase, ketahanan bencana alam dan non-alam harus menjadi perhatian utama, terutama dalam penanganan Karhutla. "Kita harus bersiap dan memiliki program yang kuat untuk menjaga keamanan wilayah kita. Mari kita tingkatkan koordinasi dan kerjasama dalam hal ini," katanya.

Ketua Dewan Pengawas Apeksi Nasional, H Ibnu Sina, menambahkan bahwa isu strategis yang dibahas dalam Rakerwil tersebut merupakan persiapan untuk pembangunan Ibukota Negara, terutama dalam hal penyediaan SDM dan pembangunan infrastruktur. "Konektivitas antar kota, terutama sembilan wali kota di Pulau Kalimantan, penting untuk akses ke Ibu Kota Negara (IKN)," katanya.

Saat ini, pemerintah pusat sedang berusaha menyelesaikan pembangunan IKN. Ibnu Sina menekankan bahwa sebagai kota-kota penyangga IKN, seluruh kota di Pulau Kalimantan juga merasa penting untuk ikut mempersiapkannya. "Jadi walaupun penyangganya ada di Balikpapan dan Samarinda, tetapi sesungguhnya semua kota-kota di Kalimantan itu penyangga ibukota negara," tambahnya.

Ibnu Sina berharap bahwa kegiatan Rakerwil Apeksi di Kota Banjarbaru dapat berjalan lancar dan menghasilkan rekomendasi penting yang dapat membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Pulau Kalimantan.

Dari informasi yang diperoleh, sembilan poin penting yang masuk dalam pembahasan Rakerwil antara lain:

  1. Mendorong percepatan pembangunan Trans Kalimantan dan transportasi.
  2. Mendorong percepatan pembangunan transportasi darat dan udara di sembilan kota di Kalimantan serta meminta pemerintah pusat membuka rute penerbangan antar kota di Kalimantan.
  3. Mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan profesionalisme aparatur sipil negara melalui percepatan implementasi single salary.
  4. Mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dalam revitalisasi pembangunan infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi Kalimantan.
  5. Mendorong pembangunan wilayah Kalimantan menuju pertumbuhan ekonomi yang cepat, diversifikasi ekonomi, dan pelestarian lingkungan, terutama dalam menjaga peran Kalimantan sebagai lumbung energi nasional.
  6. Mengembangkan industri pengolahan (hilirisasi) sumber daya alam perkebunan dan pertambangan, serta memperkuat peran kawasan perdesaan prioritas nasional untuk menjadi basis produksi bagi industri hilir.
  7. Mewujudkan ekonomi Kalimantan sebagai satu kesatuan wilayah perekonomian yang berbasis pada industrialisasi dan hilirisasi sumber daya alam.
  8. Meningkatkan resiliensi terhadap perubahan iklim untuk mendukung visi Indonesia emas 2045.
  9. Mendorong para pemimpin pusat dan daerah untuk fokus pada ketahanan iklim melalui sosialisasi, pewarisan nilai-nilai, dan kesadaran bersama dalam menjaga negara tetap kuat dan responsif terhadap perubahan iklim.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak