Kalsel Radigfa Media

Realisasi APBD Kalsel Hingga Februari 2024 Meningkat Signifikan

Kalsel.radigfamedia.online, Banjarmasin - Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Regional Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga 29 Februari 2024 mencapai Rp5,95 triliun atau sekitar 15,67 persen dari target. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 99,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Realisasi APBD Kalsel Hingga Februari 2024 Meningkat Signifikan - Foto Humas 

Kepala Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kalsel, Syafriadi, menyebutkan bahwa realisasi Pendapatan Daerah terdiri dari Pajak Daerah sebesar Rp755,38 miliar dan Retribusi Daerah sebesar Rp48,73 miliar. Realisasi pendapatan tertinggi tercatat pada Kabupaten Tanah Bumbu dengan jumlah Rp624,78 miliar (19,82 persen).

“Pajak daerah dan retribusi daerah mengalami kenaikan, disumbang dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang meningkat secara signifikan. Pendapatan Transfer menjadi komponen pendapatan yang mendominasi struktur Pendapatan Daerah se-Kalsel, mencapai Rp4,89 triliun atau 82,33 persen dari total pendapatan Daerah,” kata Syafriadi di Banjarmasin, Rabu (24/4/2024).

Dari sisi Belanja Daerah, realisasi belanja mencapai Rp2,48 triliun (5,95 persen) dengan pertumbuhan 36,72 persen. Belanja pegawai telah terealisasi sebesar Rp951,80 miliar, sedangkan untuk Belanja Barang atau Jasa sebesar Rp497,32 miliar, dan belanja modal mencapai Rp83,79 miliar.

“Belanja pegawai, belanja barang atau jasa, dan belanja modal mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan paling signifikan terjadi pada belanja barang/jasa, mencapai 88,15 persen dibandingkan tahun lalu. Realisasi belanja APBD terbesar di Januari 2024 adalah Pemerintah Provinsi Kalsel sebesar Rp1,13 triliun (9,72 persen),” ujar Syafriadi.

Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 29 Februari 2024, terealisasi sebesar Rp783,19 miliar kepada 13.365 debitur. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan persentase growth mencapai 399,90 persen dibandingkan periode Februari 2023.

“Kabupaten/Kota dengan penyaluran KUR tertinggi di Februari 2024 adalah Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Banjar. Kota Banjarmasin merupakan kota dengan penyaluran KUR tertinggi per Februari tahun 2024 dengan nominal sebesar Rp183,50 miliar yang disalurkan kepada 2.491 debitur,” tambahnya.

Syafriadi mengakui, capaian tersebut meningkat 174,79 persen dibandingkan periode Februari 2023. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi Bank/Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dengan penyaluran KUR tertinggi per Februari tahun 2024 dengan nominal sebesar Rp546,12 miliar yang disalurkan kepada 11.224 debitur. Selanjutnya adalah Bank Kalsel sebesar Rp103,89 miliar dan Bank Mandiri sebesar Rp68,26 miliar.

Sementara untuk penyaluran Usaha Mikro (UMi) hingga 29 Februari 2024, terealisasi sebesar Rp3,66 miliar kepada 730 debitur. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 61,96 persen dibandingkan periode Februari 2023. Kota Banjarmasin menjadi Kabupaten/Kota dengan penyaluran pembiayaan UMi tertinggi per Februari tahun 2024 dengan nominal sebesar Rp904 juta yang disalurkan kepada 182 debitur.

“Capaian tersebut meningkat 127,19 persen dibandingkan periode Februari 2023. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan LKBB dengan penyaluran pembiayaan UMi tertinggi dengan realisasi per Februari tahun 2024 sebesar Rp3,28 miliar kepada 691 debitur, kemudian Pegadaian menyalurkan sebesar Rp382,23 juta kepada 39 debitur,” tambah Syafriadi.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak