Kalsel Radigfa Media

Bocah Viral di Upacara 17 Agustus di Pandawan: Muhammad Arfit Hidayaturrahman Menuai Pujian dan Simpati Masyarakat

Kalsel.radigfamedia.online, Hulu Sungai Tengah — Seorang bocah berusia 10 tahun, Muhammad Arfit Hidayaturrahman, telah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat setelah menampilkan sikap tegap yang mengesankan selama upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Lapangan Bola Bina Muda, Desa Palajau, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Aksi heroik Arfit pada 17 Agustus 2024 lalu berhasil menyentuh hati banyak orang, terutama ketika ia berdiri tegap di bawah terik matahari hingga upacara selesai.

Bocah Viral di Upacara 17 Agustus di Pandawan: Muhammad Arfit Hidayaturrahman Menuai Pujian dan Simpati Masyarakat - Foto Istimewa 

Arfit, seorang siswa kelas 4 SDN Palajau, tampil menonjol di antara peserta lainnya yang memilih untuk mencari naungan saat upacara berlangsung. Meski berasal dari keluarga sederhana, Arfit menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Radigfa Media, Arfit mengungkapkan cita-citanya yang mulia, yakni menjadi seorang pemadam kebakaran (BPK). 

"Saya ingin menolong orang yang terkena musibah," ungkapnya penuh semangat.

Sikap disiplin dan semangat patriotisme Arfit ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Kepala Desa Palajau, Sahminan, dengan bangga menyatakan, Sebagai kepala desa, saya merasa sangat bangga melihat Arfit yang gagah bertahan mengikuti jalannya upacara. Saya sendiri menyaksikan momen di mana Arfit tetap tegap berdiri saat pengibaran bendera, sebuah pemandangan yang mengharukan.

Puji-pujian juga datang dari PLH Danramil 1002/05 Pandawan, M. Saleh, yang disampaikan melalui Babinsa Sholikhin. 

"Itu adalah momen yang sangat langka. Arfit mampu mengikuti upacara bendera hingga selesai, sementara kawan-kawannya satu per satu mencari naungan. Semangat luar biasa dari Arfit patut diacungi jempol," ujar Sholikhin, yang turut menyaksikan kejadian tersebut.

Hal serupa diutarakan Kapolsek Pandawan, Iptu Rusmiati, melalui Bhabinkamtibmas Palajau, Aiptu Sudirman. 

"Dalam momen pengibaran bendera 17 Agustus kemarin, kita sangat terharu dan bangga melihat Arfit bertahan dengan gagahnya," tutur Sudirman, dengan nada penuh haru.

Keluarga Arfit, yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh penjual ikan dengan pendapatan harian sekitar Rp100.000 hingga Rp135.000, menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Mereka juga merupakan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Meskipun begitu, kondisi ekonomi yang terbatas tidak menghalangi Arfit untuk menunjukkan semangat yang luar biasa dalam mengikuti upacara kenegaraan yang penting tersebut.

Semangat dan kegigihan Arfit tidak hanya menjadi inspirasi bagi keluarganya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat di sekitarnya. Aksinya menjadi simbol dari nilai-nilai perjuangan dan patriotisme yang perlu terus ditanamkan dalam diri generasi muda. Arfit telah menunjukkan bahwa keteguhan dan semangat nasionalisme tidak mengenal usia atau latar belakang ekonomi, dan tindakannya akan dikenang sebagai contoh teladan bagi banyak orang.

Sikap Arfit yang pantang menyerah dan teguh berdiri di bawah panas terik matahari mencerminkan jiwa patriotisme yang kuat, sekaligus menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Kisahnya diharapkan dapat memotivasi lebih banyak anak-anak untuk meneladani semangat juang yang ditunjukkannya dalam upacara Hari Kemerdekaan ini.

(Reporter: Hendra Ansari)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak