Kalsel.radigfamedia.online, Banjarbaru – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mencatatkan sejarah baru dengan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui pembentangan kain sasirangan sepanjang 6.008 kilometer. Rekor ini juga semakin istimewa dengan hadirnya 107 motif berbeda yang menghiasi kain tradisional khas Kalsel tersebut.
 |
| Rekor MURI: Pembentangan Kain Sasirangan Sepanjang 6.008 Km dengan 107 Motif Berbeda di Kalsel - Foto Humas |
Kegiatan monumental ini diinisiasi oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalsel, Raudatul Jannah, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan ini berlangsung di kawasan komplek perkantoran Sekretaris Daerah Kalsel dan melibatkan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel serta berbagai elemen masyarakat.
Pembentangan kain sasirangan ini tidak hanya berfokus pada pemecahan rekor, namun juga mencerminkan kekayaan budaya Kalsel dengan menampilkan pola kelayangan (layang-layang) dandang, yang merupakan simbol khas daerah tersebut. Kain sasirangan sendiri memiliki nilai sejarah dan budaya yang mendalam bagi masyarakat Kalsel, dimana di masa lampau, kain ini diyakini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir roh jahat.
Kain sasirangan saat ini telah bertransformasi menjadi salah satu kain tradisional yang fashionable, sering dikenakan dalam acara-acara formal maupun non-formal. Kepopulerannya tidak hanya terbatas di Kalsel, namun telah dikenal luas hingga tingkat nasional. Bahkan, pada tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan kain sasirangan sebagai salah satu dari 33 kain tradisional yang diakui sebagai warisan budaya tak benda.
Dengan tercapainya pemecahan rekor ini, diharapkan kain sasirangan semakin dikenal dan dihargai sebagai bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk melestarikan warisan budaya yang telah turun-temurun dijaga oleh masyarakat Kalsel.